Translate

KANON FIRMAN TUHAN PART 2

Buku-buku ini tidak pernah dipertimbangkan secara serius untuk dimasukkan ke dalam kanon. (Hal ini yang diabaikan oleh para kritikus yang menyatakan bahwa kurang lebih 2000 argumentasi telah diajukan untuk memprotes daftar dari 27 kitab yang dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru. Lalu mereka bertanya: "Apa yang aneh dari 27 yang benar yang terpilih?"). Baca juga artikel ini: Kanon Firman Tuhan.

Pada kenyataannya, sebenarnya hanya ada dua atau tiga kitab yang tidak dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru yang tidak dimasukkan ke dalam kanon Firman Tuhan oleh karena kitab-kitab itu tidak ditulis oleh para rasul, dan penulis-penulis itu sendiri mengakui bahwa otoritas mereka berada di bawah otoritas para rasul.

Sebagian orang Kristen merasa terganggu dengan kenyataan adanya proses penyeleksian di dalam sejarah. Mereka diganggu dengan pertanyaan, bagaimana mereka dapat mengetahui bahwa kitab-kitab yang dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru merupakan kitab-kitab yang tepat untuk dimasukkan ke dalam kanon?

Teologi tradisi dari Roma Katolik menjawab pertanyaan ini dengan mengacu kepada ketidakbersalahan gereja. Gereja dipandang sebagai badan yang "menciptakan" Kanon. Ini berarti gereja memiliki otoritas yang sama dengan Firman Tuhan. Protestanisme klasik menyangkal bahwa gereja tanpa salah dan gereja sebagai pencipta Kanon. Perbedaan di antara Roma Katolikisme dengan Protestanisme dapat diringkas sebagai berikut:

Pandangan Roma Katolik: Kanon merupakan suatu koleksi yang tanpa salah dari kitab-kitab yang tanpa salah.

Pandangan Protestan Klasik: Kanon merupakan suatu koleksi yang dapat salah dari kitab-kitab yang tanpa salah.

Pandangan Kritikus Liberal: Kanon merupakan suatu koleksi yang dapat salah dari kitab-kitab yang dapat salah.

Meskipun Protestan percaya bahwa Allah memberikan pemeliharaan secara khusus untuk memastikan kitab-kitab yang tepat yang dimasukkan ke dalam kanon, namun ini tidak berarti Dia menyatakan bahwa gereja adalah suatu badan yang tidak dapat salah. 

Protestan juga mengingatkan Roma Katolik bahwa gereja tidak menciptakan kanon. Gereja hanya mengenali, mengakui, menerima dan menundukkan diri pada kanon Firman Tuhan. Istilah yang digunakan oleh gereja dalam konsili adalah recipimus, yang berarti "kami menerima".

Berdasarkan kriteria apa kitab-kitab itu dievaluasi? Tanda-tanda dari kitab-kitab yang dimasukkan ke dalam kanon adalah sebagai berikut:

1. Mereka harus memiliki otoritas para rasul.
2. Mereka harus diterima sebagai kitab yang berotoritas oleh gereja mula-mula.
3. Mereka harus harmonis dengan kitab-kitab yang tidak diragukan sama sekali.

Meskipun pada suatu masa Martin Luther pernah meragukan atau mempertanyakan kanonisasi Yakobus, namun kemudian ia berubah pikiran. Tidak ada keraguan sedikutpun berkenaan dengan ketepatan dari kitab-kitab yang sekarang dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru.  

Post a Comment for "KANON FIRMAN TUHAN PART 2"