Translate

KANON FIRMAN TUHAN

Kita sering melihat Alkitab sebagai satu buku yang sangat tebal. Pada kenyataannya, Alkitab merupakan sebuah perpustakaan kecil yang terdiri dari 66 kitab. Disatukannya kita-kita ini kita sebut kanon dari Firman Tuhan yang suci. Istilah kanon berasal dari kata Yunani yang berarti "tongkat pengukur", "standar" atau "norma". Alkitab secara historis telah menjadi hukum yang berotoritas bagi iman dan perilaku di dalam gereja.

Sehubungan dengan kitab-kitab yang dimasukkan ke dalam Perjanjian Baru ada kesepakatan yang penuh di antara Roma Katolik dengan Protestan. Namun, sehubungan dengan kitab-kitab yang harus dimasukkan ke dalam Perjanjian Lama ada ketidaksepakatan yang sangat serius di antara Roma Katolik dan Protestasn. Roma Katolik mempertimbangkan bahwa kitab-kitab Apokrifa harus dimasukkan ke dalam kanon, sedangkan Protestan Historis tidak setuju. (Kitab-kitab Apokrifa ditulis setelah Perjanjian Lama selesai semua dan sebelum Perjanjian Baru dimulai). Peredebatan berkaitan dengan Apokrifa berpusat pada isu yang lebih luas berkenaan dengan apa yang dianggap sebagai kanon oleh masyarakat Yahudi. Ada bukti yang sangat kuat, dimana Apokrifa tidak termasuk di dalam kanon Palestina orang Yahudi. Di pihak lain, kelihatannya orang Yahudi yang hidup di Mesir mungkin memasukkan Apokrifa ke dalam kanon Alexandria. Akhir-akhir ini ada bukti-bukti yang telah meragukan kenyataan itu.

Beberapa kritikus Alkitab membantah bahwa gereja tidak memiliki Alkitab seperti itu sampai permulaan abad kelima. Tetapi ini merupakan suatu distorsi dari keseluruhan proses perkembangan pengkanonisasian. Gereja telah mengadakan pertemuan dalam persidangan selama beberapa kali pada abad pertama untuk memecahkan pertentangan tentang kitab-kitab mana yang tepat yang dapat dimasukkan ke dalam kanon. Kanon formal Perjanjian Baru yang pertama dihasilkan oleh bidat Mercion yang menghasilkan Alkitab versi yang salah sesuai dengan kesesatan mereka. Untuk melawan bidat ini, gereja merasa perlu untuk menyatakan isi yang pasti dari Perjanjian Baru.

Meskipun mayoritas dari kitab-kitab yang sekarang dimasukkan ke dalam Perjanjian Baru secara jelas berfungsi sebagai kanon yang berotoritas sejak kitab-kitab itu ditulis, ada beberapa kitab yang pemasukkannya ke dalam kanon Perjanjian Baru dipertentangkan. Kitab-kitab tersebut adalah Ibrani, Yakobus, 2 Petrus, 2 dan 3 Yohanes, Yudas dan Wahyu.

Ada juga beberapa kitab yang berusaha dimasukkan ke dalam kanon yang pada akhirnya tidak dimasukkan. Kebanyakan merupakan karya tulis yang sesat dari bidat Gnostik di abad ke dua.

Bersambung.

Post a Comment for "KANON FIRMAN TUHAN"